KEBIASAAN MAIN PONSEL DI TEMPAT GELAP MENYEBABKAN TUMOR MATA

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
KESEHATAN - KESEHATAN
LOKASI INFORMASI
NASIONAL - NASIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - MISLEADING CONTENT
KANAL ADUAN
WHATSAPP
BUKTI ADUAN
GAMBAR
PETUGAS CEK FAKTA
Alfianto Yustinova
DILIHAT
169 KALI

Kamis, 18 April 2019

[MISINFORMASI]
Beredar informasi bahaya bermain ponsel di tempat gelap. Postingan tersebut menyertai sebuah blog, dijelaskan bahwa handphone memiliki pancaran radiasi tinggi yang tidak kasat mata. Blog tersebut juga menyebutkan menurut data WHO.
.
[PENJELASAN]
Pesan serupa pernah menyebar luas di luar negeri. Beberapa situs kesehatan tepercaya pun pernah mengulasnya. Termasuk situs kesehatan asal Amerika Serikat, WebMD.com. Di sana terdapat artikel yang berjudul No Link Between Cell Phone, Eye Cancer.
Artikel itu tidak asal-asalan, juga dibuat bukan untuk mengejar dolar-dolar dari iklan yang tidak jelas. Artikel tersebut didasarkan sebuah penelitian dari Martin Luther University of Halle-Wittenberg di Jerman. Salah seorang penelitinya adalah Andreas Stang MD MPH. Secara keseluruhan, para peneliti menyimpulkan tidak melihat peningkatan risiko uveal melanoma atau kanker mata pada pengguna telepon seluler (ponsel).
Spesialis mata dari RS Mata Undaan Surabaya dr Dini Dharmawidiarini SpM juga mengatakan, tidak ada hubungan antara melihat layar ponsel dan kanker mata. ”Kanker mata itu juga bergantung pada bagian mana yang terkena, jadi tidak harus mata merah seperti dalam gambar tersebut,” katanya.
Menurut dia, bisa saja mata merah karena iritasi atau infeksi. Biasanya, iritasi atau infeksi bisa sembuh setelah 1 minggu sampai 1 bulan. ”Lebih dari itu, bisa saja ada komplikasi ke kornea, namanya keratitis,” terang Dini.
Informasi yang beredar tersebut coba untuk diluruskan oleh salah satu dokter mata di Jakarta.
Melalui akun Twitternya, Ferdiriva Hamzah, MD, dari Jakarta Eye Center mencoba menjawab pesan dari salah satu pengikutnya.
"Ini hoax bukan dok??" tulis @DyraXXX sembari menyertakan foto-foto yang tersebar di media sosial.
"Apa lagi ini? Gara-gara liat HP juga? Hoax lah. Sekilas mirip ocular surface squamous neoplasia. Tumor mata yang bukan disebabkan karena kelamaan liat gadget," jawab dokter lulusan Universitas Indonesia tersebut.
.
[SUMBER KLARIFIKASI]